Efek pemanasan global (global warming) yang terus terjadi di bumi memiliki dampak yang amat mengerikan termasuk menjadi faktor pemicu perpindahan virus hewan ke manusia.
Hal ini terungkap dalam jurnal Nature yang memperkirakan dampak pemanasan global akan berdampak pada sekitar 4.000 varian virus hewan berpindah ke hewan lain dan manusia sampai dengan tahun 2070.
Alasan Pemanasan Global jadi Pemicu Transisi Virus Hewan ke Manusia
Seperti diketahui, sejak tahun 80-an, arus pembangunan diberbagai belahan dunia kian masif sampai dengan saat ini.
Implikasinya, wilayah-wilayah yang menjadi habitasi alami berbagai jenis spesies hewan habis dirambah untuk kepentingan manusia.
Selain itu, aktivitas pabrik dan berbagai jenis polusi terakumulasi yang pada akhirnya membuat suhu dan iklim di bumi menjadi lebih panas.
Keadaan iklim yang tidak normal ini kemudian memaksa hewan untuk pindah ke ekosistem lain yang normal maupun lebih dingin.
Sehingga ketika terjadi perpindahan spesies hewan berbagai jenis ini berkumpul di satu titik yang sama dan bertemu dengan berbagai spesies lain maka potensi transmisi virus antar spesies hewan jadi amat mungkin terjadi.
Potensi ini pulalah yang kemudian memunculkan potensi zoonosis atau transmisi virus yang berasal dari hewan kepada manusia.
Potensi ini akan kian riskan mana kala habitat hewan yang berpindah ini berada sangat dekat dengan tempat hidup manusia.
Baca Juga: Kasus Flu Burung H3N8 pada Manusia Pertama Kali Ditemukan di China
Dalam Tubuh Hewan Mamalia terdapat 320 ribu Virus
Dalam jurnal Nature tahun 2013 pernah menyebutkan jika dalam satu tubuh spesies hewan mamalia terdapat setidaknya 320 ribu virus.
Meski belum diketahui secara pasti potensi dari ratusan ribu virus itu yang amat mungkin melakukan transmisi ke manusia namun penting pula mewaspadai resikonya.
Kasus Kelelawar yang Diduga sebagai Pemicu Covid-19
Hasil penelitian juga mencontohkan kasus hewan kelelawar yang diduga menjadi transmisi virus Covid-19 ke manusia.
Hewan kelelawar dianggap memiliki tingkat resiko yang sangat besar dan riskan sebagai agen penyebar virus karena seperti diketahui kelelawar memegang peran penting dalam ekosistem terlebih kelelawar menjadi satu-satunya hewan mamalia yang memiliki kemampuan terbang.
Dalam kalkulasi total, setidaknya terdapat 4 ribu lebih virus mamalia yang berpotensi menyebar baik antar spesies dan resiko melakukan transmisi kepada manusia.
Greg Albery penulis dalam jurnal Nature menyebutkan bahwa potensi ini menjadi kabar buruk bagi kesehatan sebagai ekses dari pemanasan global yang sudah sedemikian parah saat ini.
Riwayat Transmisi Virus akibat Pemanasan Global
Masyarakat dunia sudah mengetahui begitu banyak virus hewan yang telah berpindah dari hewan ke manusia, contoh yang paling mengerikan adalah virus Covid-19.
Selain itu, ada pula wabah kutu (tick) yang melanda Kanada.
Kemudian di Arktik, para epidemolog menemukan adanya indikasi virus yang berasal dari anjing laut diketahui telah berpindah ke hewan berang-berang yang ada di Pasifik, hal ini dipicu karena terus melelehnya es di Arktik.
Selanjutnya, kalong Australia yang dalam beberapa dekade terakhir telah mengarah ke arah selatan benua yang kemudian melakukan transmisi virus zoonosis Hendra ke hewan kuda.
Melihat berbagai ekses akibat pemanasan global yang menjadi pemicu transmisi virus dari hewan ke manusia, setidaknya manusia sudah harus siap jika sewaktu-waktu menghadapi pandemi.