Film KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni ini tak ubahnya jeratan pinjol. Cuma perkara banyak ditonton, film ini kemudian menjelma menjadi industri yang cenderung mengejar untung semata, sementara alurnya itu-itu saja.
Bersama dengan film terakhir ini, setidaknya sudah terdapat tiga film dengan judul yang sama, alur yang sama, tokoh yang sama, tak ada yang spesial sama sekali kecuali janji 'luwih dowo luwih medeni'.
Iming-iming 'luwih' itu pun hanya janji menambah durasi 40 menit sementara seperti kebanyakan film horor lain, jump scare adalah jualan utamanya.
Beberapa kalangan bahkan menilai film KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni ini sudah disiapkan sebelumnya, sedangkan versi keduanya produser memberi embel-embel 'uncut' sembari menunggu timing yang pas, kalau meledak maka yang versi 'luwih' ini dirilis, dan beruntungnya versi 'uncut' meledak.
Bayangkan, film ini hadir hanya mengandalkan faktor keberuntungan semata, lantas apa yang harus dinikmati oleh penontonnya?
Baca Juga: Menjadi Nasabah Bijak, Solusi Lindungi Diri dari Penjahat Siber
KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni Mirip Drama Lesty Billar
Film ini memang amat pas jika disebut mirip dengan drama Rizki Billar dan Lesty Kejora tapi versi horor, berbelit-belit tapi punya ending antiklimaks.
Bedanya, KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni, penonton sebenarnya sudah tahu bakal seperti akhir dari ceritanya, ya...itu-itu saja
Kecerdasan penikmat film memang dituntut dalam memilih dan memilah mana film yang berkualitas dan mana film yang 'b' aja. Daripada buang uang mubazir, tahun 2023 sudah di depan mata, bayang-bayang resesi juga mengancam.
Baca Juga: Kualitas Film Indonesia, Bias antara Idealisme dan Komersialisme
Sinopsis KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni
KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni, ini dalam promonya menawarkan alur cerita 40 menit yang berisi adegan baru.
Salah satunya adalah adegan awal Widya (Adinda Thomas) sebelum memulai kuliah kerja nyata (KKN).
Kala itu, ia sedang membujuk sang ibu (Lidya Kandou) supaya bisa ikut KKN di desa pilihan Ayu (Aghniny Haque).
Raut khawatir jelas terlihat dari wajah sang ibu. Namun, pada akhirnya Widya pergi KKN bersama Ayu, Nur (Tissa Biani), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy), dan Wahyu (M Fajar Nugraha).
Kemudian Ayu juga diperlihatkan seperti sedang mencari sesuatu di pinggir sungai. Suara perempuan menjelaskan air selalu mengalir ke arah timur, sehingga itu buat semua mulai dari yang baik hingga paling buruk berkumpul di timur.
Tak hanya itu, beberapa adegan yang sudah tayang sebelumnya, seperti hal yang seharusnya tak dilakukan Ayu dan Bima, sosok yang menjaga Nur, bahkan momen-momen terakhir Ayu juga ditampilkan dalam trailer tersebut.