Keren, Octopus Indonesia Tukar Sampah Elektronik dengan Bitcoin

Keren, Octopus Indonesia Tukar Sampah Elektronik dengan Bitcoin


Octopus Indonesia membuat terobosan yang terbilang sangat bermanfaat untuk kelangsungan lingkungan. Di hari Sampah Elektronik Internasional, Octopus berani konversikan sampah elektronik dengan bitcoin hingga emas.


Apa yang dilakukan oleh perusahaan teknologi Octopus Indonesia ini memang patut jadi teladan. 

Mereka mengajak masyarakat untuk mengkonversikan sampah barang elektronik yang dimiliki untuk ditukarkan menjadi berbagai bentuk investasi digital seperti bitcoin atau emas.

Chief Executive Officer dan Co-Founder Octopus Indonesia Moehammad Ichsan mengakui sampai dengan saat ini masih banyak masyarakat yang tidak menyadari hingga belum memahami tingginya risiko dari membuang sampah elektronik. 

Bahkan, jika pengelolaan limbah elektronik yang dilakukan dengan tidak tepat dapat membahayakan hingga mengancam lingkungan dan kesehatan manusia.

"Dengan adanya kampanye #UbahSampahJadiInvestasiDigital ini untuk mengedukasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memilah, mengumpulkan dan membuang sampah elektronik dengan baik dan benar," kata Ichsan.

Melalui ekosistem dan teknologi berbasis ekonomi sirkular, Octopus Indonesia berupaya mengajak masyarakat Indonesia lebih sadar untuk membuang sampah elektronik bahkan Octopus berani dengan menukarkannya ke aset investasi digital berharga seperti emas dan bitcoin.

Octopus Indonesia Gandeng Platform Investasi Digital

Dalam melakukan kampanye yang dibalut dalam tagar #UbahSampahJadiInvestasiDigital, Octopus Indonesia bekerja sama dengan platform investasi digital, Pluang dan Treasury.

Melalui aplikasi Octopus, masyarakat dapat memilah dan membuang peralatan elektronik yang sudah tidak terpakai seperti, smartphone, tablet, televisi, dispenser, kipas angin, air purifier, CD/DVD player, PC, laptop, vacuum cleaner, kulkas, mesin cuci, hingga AC.

Siapkan Waste Drop Station Octopoint di Jakarta

Sebagai bentuk kesiapan lainnya, Octopus juga telah membuat dan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyiapkan 10 titik waste drop station Octopoint di ruang-ruang publik seperti taman kota, RPTRA, Puskesmas, kantor kelurahan serta kecamatan.

Selain itu, Octopus juga menghadirkan layanan penjemputan sampah elektronik, yang kini telah tersedia di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang Selatan. Selama kampanye berlangsung, Octopus memiliki target untuk mengumpulkan 10 ton sampah elektronik.

Dengan memilah dan membuang sampah elektronik melalui aplikasi Octopus, masyarakat ikut serta mendukung daur ulang limbah elektronik.

Konversi Nilai Sampah Elektronik dengan Emas atau Bitcoin

Setiap masyarakat yang terlibat dalam aksi ini, akan mendapatkan poin yang dapat ditukarkan dengan emas atau bitcoin.

Sebanyak 20.000 poin setara dengan 0,02 gram emas dan 51.000 poin setara dengan sekitar 0,00016 bitcoin (per 14 Oktober 2022).

Proses Penguraian Sampah Elektronik

Nantinya, Octopus akan mengurai sampah-sampah elektronik berdasarkan komponen kelistrikan dan komponen body. Kemudian, komponen tersebut akan didaur ulang menjadi bahan baku mentah seperti bijih logam atau bijih plastik.

Seperti diketahui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2021 pernah mengatakan timbunan sampah elektronik telah mencapai dua juta ton dan 56 persen limbah elektronik berada di Pulau Jawa, didominasi oleh sampah elektronik dari rumah tangga seperti televisi, lemari es, dan mesin cuci.

Posting Komentar

Terima kasih karena telah berkenan memberikan komentar yang membangun untuk blog ini

Lebih baru Lebih lama