Kementerian Kesehatan menemukan fakta senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam sirop yang berubah menjadi asam oksalat berupa kristal tajam ketika masuk ke dalam ginjal.
Keyakinan inilah yang kemudian menurut Kemenkes memicu gejala ginjal akut yang pada akhirnya memakan korban hingga 143 anak dan balita meninggal dunia.
Ketika menjadi asam oksalat, dua senyawa EG dan DEG ini pulalah yang merusak fungsi ginjal.
Baca Juga: Menjadi Nasabah Bijak Solusi Lindungi Diri dari Kejahatan Siber
Proses Senyawa Etilen Glikol Berubah Menjadi Kristal Tajam
Seperti dikutip dari kumparan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan senyawa etilen glikol dan DEG ini menjadi kristal-kristal yang sangat tajam dalam bentuk yang kecil hingga kemudian merusak ginjal.
Saat masuk ke dalam tubuh, dua senyawa ini kemudian terolah melalui proses metabolisme dan menjadi metabolit yang sangat berbahaya yang dikenal dengan nama asam oksalat.
Ketika itu pulalah asam oksalat bereaksi dengan kalsium hingga menjadi kalsium karboksilat dan kemudian melukai ginjal hingga kemudian memicu terjadinya kegagalan terhadap fungsi ginjal.
Baca Juga: Pakaian Adat untuk Anak Sekolah, Apa Urgensinya?
Senyawa Asam Oksalat Hasil Metabolit EG dan DEG Terakumulasi di Ginjal
Paparan lebih rinci juga disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Prof. Mochtaridi, bagaimana pada akhirnya dua senyawa EG dan DEG itu bermetabolit menjadi senyawa yang berbahaya apalagi pada balita dan anak-anak.
Asam oksalat sebagai senyawa akhir dari EG dan DEG ini kemudian terakumulasi di dalam ginjal sebagai organ sekresi sekaligus filtrasi yang rusak akibat kristal-kristal tajam, daya rusaknya terhadap ginjalnya bahkan hampir sama dengan batu ginjal.
"Saat asam oksalat yang ada dalam tubuh bercampur dengan kalsium yang kemudian mengendap di ginjal," jelas Muchtaridi.
Apalagi, lanjutnya, gejala ginjal akut ini terjadi pada anak-anak dan balita yang bahkan lebih berbahaya dibandingkan dengan orang dewasa.
Asam Oksalat adalah Racun Seluler
Lebih jauh, Muchtaridi juga menambahkan jika asam oksalat masuk dalam kategori sebagai racun seluler, karena ketika masuk ke dalam sel tubuh akan menyebabkan kegagalan fungsi organ dalam tubuh seperti; ginjal, paru-paru, jantung, asidosis hingga bisa menyebabkan depresif sistem pusat.
Oleh karena itu, penarikan sirop yang mengandung etilen glikol dan detilen glikol sudah sangat tepat untuk mencegah lebih banyak korban lagi.
BPOM Tindaklanjuti Produsen Obat Sirop yang Tercemar Etilen dan DEG
Sementara itu, BPOM juga tengah menindaklanjuti dua produsen yang diketahui mengedarkan obat sirop yang telah tercemar dua senyawa EG dan DEG.
"Untuk produsen yang lain, masih kita investigasi apakah produknya tercemar pula dua senyawa berbahaya EG dan DEG itu," kata Kepala BPOM Penny Lukito.