Aplikasi Naratik diluncurkan sebagai apreasiasi terhadap batik. Sebab, selama ini banyak yang menggunakan batik tapi 'buta' asal dan jenis batik yang dikenakan.
Sebagai warisan budaya luhur milik Indonesia, eksistensi batik bahkan telah diakui secara internasional sebagai sebuah mahakarya paling bernilai yang dimiliki nusantara.
Adalah Farrel Athaillah Putra inisiator aplikasi Naratik yang menjadi aplikasi yang mampu mengidentifikasi secara langsung seluruh jenis batik.
Baca Juga: Menjadi Nasabah Bijak, Solusi Lindungi Diri dari Kejahatan Siber
Ide Pembuatan Aplikasi Naratik
Ide pembuatan aplikasi Naratik sendiri berawal saat Farrel melakukan penelitian terhadap industri batik di Semarang serta sejumlah sentra batik yang ada di Jawa Tengah, yang saat itu sedang mengalami penurunan omset penjualan sejak 5 tahun terakhir.
Salah satu penyebab turunnya omzet itu, dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tingginya nilai produk sebuah batik sebagai sebuah mahakarya, apalagi untuk batik yang proses produksinya dilakukan secara tradisional.
Di sisi lain, konsumen juga mengalami kesulitan saat membedakan jenis batik tulis dengan batik cap maupun batik print, akibatnya berimplikasi secara langsung terhadap sebuah harga dari batik tulis.
Hal ini yang kemudian mendorong Farrel untuk memanfaatkan teknologi platform yang memudahkan pengguna batik untuk mengetahui proses pembuatan serta klasifikasi berbagai jenis batik yang ada di nusantara.
Fitur klasifikasi pada Naratik diharapkan dapat mengedukasi dan menumbuhkan kembali kepercayaan konsumen terhadap keaslian jenis batik yang mereka lihat.
Konsumen pun bisa memahami nilai tinggi setiap karya batik terutama batik tulis.
Farrel juga menjelaskan, aplikasi Naratik memiliki tujuan lain yang tak kalah penting yakni untuk membantu menyejahterakan para pengrajin batik di Indonesia, dengan menjembatani konsumen dengan calon seniman batik.
Baca Juga: Efektivitas Blog untuk Meningkatkan Bisnis Online
Aplikasi Naratik Bagian dari Proyek Capstone
Seperti diketahui aplikasi Naratik adalah satu dari sebanyak 15 proyek Capstone terbaik dalam program Bangkit 2021 yang memperoleh dana inkubasi dari Google dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Bangkit juga merupakan bagian dari inisiatif Grow with Google, guna meningkatkan keterampilan siswa, pemilik bisnis, developers, dan startups.
Literasi Batik Masih Memprihatinkan
Diakui atau tidak, kenyataannya meski menjadi pakaian wajib di tiap hari Jum'at khususnya bagi aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai swasta namun ironisnya masih banyak pengguna batik yang tidak memahami jenis dan asal batik yang dikenakan.
Parahnya lagi, kebanyakan ASN maupun karyawan swasta ini terkesan cuek dan mengganggap penerapan penggunaan batik sebagai pakaian resmi yang wajib dikenakan di hari Jumat hanya sebagai formalitas semata.
Oleh karena itu, dengan diluncurkannya aplikasi Naratik ini diharapkan tingkat literasi tentang batik khususnya kepada aparatur negara maupun karyawan swasta bisa paham dan menghargai warisan luhur nusantara ini.