iPhone 14 rentan serangan siber dan phising, padahal Apple berencana akan merilis iPhone 14 pada 7 September 2022 melalui Apple Event.
Pakar keamanan Kaspersky telah menemukan banyak contoh halaman phishing yang menawarkan pembelian iPhone 14.
Secara keseluruhan, dari periode 10 hingga 25 Agustus, solusi keamanan Kaspersky mendeteksi lebih dari 8.700 situs phishing terkait iPhone terbaru.
Serangan Siber dan Phising iPhone 14 kian Meningkat
Seiring tanggal pengumuman iPhone 14 semakin dekat, jumlah serangan siber dan halaman phishing juga meningkat.
Pada 25 Agustus, pakar Kaspersky mendeteksi total 1.023 halaman phishing terkait iPhone, yang hampir dua kali lipat jumlah rata-rata deteksi situs berbahaya semacam itu per hari selama periode tersebut.
Sebelum kemunculan iPhone baru di pasar, para penjahat dunia maya membuat halaman toko palsu, menawarkan pemesanan awal (pre-order) ponsel cerdas terbaru dengan harga diskon, atau bahkan membelinya sebelum pengumuman resmi.
Pelaku Phising Gunakan Foto iPhone Palsu
Karena foto resmi iPhone 14 belum muncul secara online, penyerang menggunakan foto model ponsel lama untuk menarik perhatian pengguna.
Setelah korban memasukkan data rekening bank mereka untuk melakukan pembayaran, dana akan didebet dari rekening tersebut, tetapi mereka tidak akan menerima barang yang dipesan.
Baca Juga: 1,3 Milyar Data Kartu SIM Bocor dan Diperjualbelikan
iPhone 14 Pro Max dengan diskon
Perhatian penjahat dunia maya terhadap popularitas iPhone tidak terbatas pada peluncuran model-model terbaru saja.
Terkadang para penjahat siber tidak hanya dengan menipu korban agar membayar pesanan di halaman palsu, tetapi juga berupaya mendapatkan akses ke Apple ID mereka.
Apple ID adalah akun yang digunakan untuk mengakses layanan Apple seperti App Store, Apple Music, iCloud, iMessage, FaceTime, dan lainnya.
Meniru halaman login Apple ID standar, penyerang menipu korban untuk memasukkan nama pengguna dan kata sandi mereka di halaman phishing.
Kemudian penyerang akan mendapatkan akses ke semua alamat email korban dan kata sandi masuk, serta informasi kontak dan pembayaran.
Mereka juga dapat mengakses iCloud korban, tempat menyimpan foto pribadi, pindaian dokumen, dan lainnya.
Foto-foto ini nantinya dapat digunakan oleh penyerang untuk pencurian identitas atau bahkan pemerasan.
Untuk mendapatkan akses ke Apple ID, penyerang dapat memberikan penekanan kepada korban dengan cara memberi tahu mereka bahwa risiko kehilangan perangkat kapan saja dapat terjadi akibat beberapa ancaman.
Sebagai contoh, ahli Kaspersky telah menemukan contoh halaman phishing yang tiba-tiba muncul di layar perangkat dan memperingatkan korban bahwa "akses ke perangkat Apple ini telah diblokir karena aktivitas tidak sah".
Untuk membuka kunci akses ke perangkat, korban ditawari untuk menghubungi nomor dukungan Apple palsu, di mana penjahat dunia maya akan menjawab.
Skema semacam itu disebut vishing (kependekan dari voice phishing), praktik penipuan meyakinkan individu untuk menelepon penjahat dunia maya dan mengungkapkan informasi pribadi dan detail bank melalui komunikasi tersebut.
Hal ini dapat digunakan sebagai umpan untuk mengelabui mereka agar memasukkan kredensial atau data pembayaran.
Kehadiran iPhone 14 baru tidak terkecuali dan setiap tahun melihat peningkatan aktivitas penyerang di sekitar rilis tahunan model iPhone terbaru.
Inilah sebabnya mengapa pengguna harus selalu sangat berhati-hati dan tidak memasukkan data pribadi mereka di halaman yang mencurigakan, untuk menghindari menjadi korban penjahat dunia maya.