102 juta data pembagian bantuan sosial Kemensos bocor. Data ini diduga berasal dari proses verifikasi petugas Kementerian Sosial.
Dalam situs jual beli breached.to, peretas menunjukkan tangkapan layar untuk meyakinkan pembeli bahwa data tersebut valid.
Data itu meliputi foto KTP, KK, ada juga kartu indonesia sehat, kartu indonesia pintar, hingga kartu keluarga sejahtera yang di dalamnya berisi data pribadi beberapa masyarakat.
Baca Juga: Solusi Efektif Lindungi Diri dari Kejahatan Siber
102 juta Data Kemensos adalah Data Terbaru
Pengunggah data juga mengklaim bahwa data ini didapatkan pada September 2022.
Meskipun banyak data valid dalam sampelnya, namun belum ada kontak Telegram yang biasa diberikan untuk bertanya, mengenai informasi data yang diunggah maupun harga yang dipatok untuk keseluruhan data tersebut.
Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengakui kalau beberapa sampel data yang diberikan dari total 102 juta belum bisa membuktikan adanya kebocoran data. Sebab sampel data itu terlalu sedikit yang diberikan.
Hal itu berbeda dengan kebocoran data BPJS serta lembaga besar lain karena sampel data yang dibagikan sangat banyak, ribuan bahkan jutaan.
Kemudian belum ada yang bisa dianalisis sampel data hasil peretasan untuk dibuktikan apakah benar berkaitan dengan server milik Kemensos.
Peretas 102 juta data adalah sspX
Sebelumnya, beredar kebocoran data yang diduga berasal dari Kementerian Sosial.
Kebocoran tersebut diunggah oleh peretas bernama sspX, yang mengklaim telah menjual 102 juta data milik Kemensos.
Belum disebutkan berapa harga seluruh data yang dijual tersebut, namun pengunggah mengklaim bahwa mempunyai 102.533.221 data Kemensos dengan ukuran sebesar 85 GB yang berformat png, jpg, dan lainnya.