Cara mencegah bullying pada anak dan remaja perlu diterapkan sewaktu berada di mana saja, termasuk sekolah. Perundungan atau Bullying adalah tindak kekerasan baik secara fisik maupun verbal yang dilakukan kepada orang lain.
Bullying memberi dampak negatif baik bagi pelaku maupun korbannya. Perundungan harus dicegah secepat mungkin.
Jangan sampai karena belum ketahuan banyak orang, perilaku negatif ini terjadi berlarut-larut dan memberi trauma jangka panjang terutama kepada korban. Bagaimanakah cara mencegah bullying?
Sebelum kita melangkah membahas cara mencegah bullying, sebaiknya ketahui lebih dahulu tanda-tanda orang yang menjadi korban perundungan.
Tanda Korban Bullying pada Anak dan Remaja di Sekolah
Sebelum melakukan cara mencegah bullying di sekolah, lebih baik ketahui dahulu tanda-tanda anak atau remaja yang menjadi korban perundungan.
Sekolah seharusnya menjadi tempat ternyaman dan paling menyenangkan bagi anak serta remaja. Bagaimana tidak, di sanalah tempat bertemu teman-teman, menimba ilmu, berinteraksi dengan guru, melakukan keasyikan bersama-sama.
Nyatanya tidak demikian. Nyatanya, sekolah menjadi tempat yang justru ditakuti oleh para korban perundungan. Seperti apa ciri atau tanda anak maupun remaja yang menjadi korban bullying?
Insomnia sebagai Efek Bullying pada Anak dan Remaja
Sulit tidur atau insomnia menjadi salah satu ciri anak atau remaja yang menjadi korban perundungan. Mata yang susah terpejam disebabkan oleh kekhawatiran maupun kecemasan berlebih.
Takut hari esok akan kembali mengalami perundungan. Tekanan batin yang tidak tersalurkan dan hanya dipendam sendiri akan menciptakan suasana hati resah. Dampaknya insomnia pun terjadi.
Kerap Bolos Sekolah
Jika anak atau remaja tampak sering melontarkan alasan kepada orang tua supaya tidak bersekolah, harap waspada. Kemungkinan mereka sedang menjadi korban bullying.
Alasan tersebut seperti, sakit atau berbohong jika di sekolah ada kegiatan tertentu dan murid diminta belajar di rumah.
Menjauhkan Diri
Korban bullying biasanya juga akan menjauhkan dirinya dari aktivitas yang biasa ia lakukan di sekolah.
Misalnya saja, seorang anak yang mulanya rajin ikut ekstrakurikuler tertentu menjadi hilang sama sekali. Ini sebagai bentuk cara mencegah bullying yang diupayakan oleh anak.
Kelihatan Cemas
Gerak-gerik anak juga remaja yang terlihat cemas, selalu siaga seolah khawatir akan terjadi sesuatu kepadanya.
Ini pun dapat menjadi tanda-tanda bullying yang sangat jelas. Sebaiknya tanyakan kepada anak apa yang sebetulnya ia rasakan untuk mendapat kepastian.
Nilai yang Turun
Tatkala nilai anak yang semula normal jadi turun drastis, orang tua dapat mengajak anak untuk mengobrol dari hati ke hati. Biasanya anak akan mengungkapkan segalanya dengan jujur ketika merasa nyaman.
Tanda Luka di Tubuh
Ciri seseorang menjadi korban perundungan yang tampak jelas adalah tanda luka di tubuh. Entah itu lebam atau luka seperti goresan suatu benda.
Untuk lebih pasti, bisa langsung ditanyakan kepada anak. Jika anak mendapatkan tanda itu dari perundungan, sebaiknya orang tua segera menghubungi sekolah dan pihak-pihak terkait untuk mencari cara mencegah bullying.
Tidak Nyaman
Sekolah yang mulanya nyaman bagi anak, menjadi tempat mencekam. Setiap hendak pergi sekolah anak seperti ada beban. Terlihat ketakutan dan gelisah. Hati-hati sebab mungkin bullying tengah dialaminya.
Cara Mencegah Bullying pada Anak dan Remaja
Setelah mengetahui tanda-tandanya, orang tua sebaiknya melaporkan kepada pihak terkait supaya segera bertindak. Perundungan tidak boleh meluas dan memakan korban lain. Cara mencegah bullying berikut ini mungkin bisa diterapkan.
Menunjukkan Prestasi pada Kasus Bullying pada Anak dan Remaja
Biasanya seseorang menjadi pelaku bully dikarenakan iri terhadap si korban. Entah cemburu karena prestasinya yang gemilang atau nilai yang senantiasa baik. Nah, salah satu cara mencegah bullying tanpa membalas balik pelaku ialah dengan menunjukkan prestasi. Tidak perlu ragu meminta anak unjuk gigi dan tunjukkan kekuatan.
Menumbuhkan Kepercayaan Diri Anak
Cara mencegah bullying berikutnya ialah dengan menumbuhkan rasa percaya diri anak. Seseorang yang pede bukanlah sasaran mereka yang senang melakukan perundungan. Oleh karena itu, ajari anak bersikap percaya diri. Jelaskan bahwa semua orang tentu memiliki kelebihan juga kekurangan.
Memiliki Banyak Teman
Korban bullying umumnya adalah mereka yang memiliki pribadi tertutup dan tak punya banyak teman. Nah, kalau anak memiliki banyak teman, supel, ramah, dan friendly, maka kemungkinan menjadi korban bully sangat kecil.
Tak Terpancing Memberi Perlawanan
Katakan pada anak agar jangan terpancing untuk melawan ketika menjadi korban bully. Umumnya para pelaku akan memancing anak dengan berbagai cara supaya melawan. Dengan tetap berperilaku tenang, pelaku akan berhenti dengan sendirinya.
Jangan Takut
Sampaikan pula pada anak, tidak perlu merasa takut ketika didatangi oleh para pembully. Tunjukkan jika bukan hanya mereka yang hebat, anak pun sama. Memiliki kekuatan hanya saja di bidang yang berbeda.
Jadikan Penyemangat
Sebagian korban perundungan merasa terpuruk dan hancur. Namun, tidakkah berpikir bahwa kesedihan tak akan memberikan dampak positif? Jadi, motivasi anak supaya segera menghapus kesedihan dan jadikan pengalaman pahit itu sebagai penyemangat untuk melangkah lebih baik.
Laporkan
Perundungan ialah kasus yang serius. Jika para pelaku tidak juga jera setelah ditegur orang atau malah kian menjadi-jadi. Jangan segan melaporkan pada pihak berwenang supaya bisa ditangani secepat mungkin. Mereka juga sebaiknya diberi sanksi atas perbuatannya. Cara mencegah bullying terakhir ini jika memang kasus sudah sangat parah.
Cara mencegah bullying di atas juga bisa diterapkan kepada para pecandu narkoba. Sebagian dari mereka memutuskan untuk mengonsumsi obat terlarang mungkin pula karena pernah menjadi korban bully yang meninggalkan trauma mendalam. Segera ambil langkah jika melihat ada perundungan di sekitar kita. Saling melindungi supaya tak jatuh korban lebih banyak lagi.