Kuntilanak 3; Ada Apa Dengan Rizal Mantovani?

 

Kuntilanak 3; Ada Apa Dengan Rizal Mantovani?

Entah kenapa film Kuntilanak 3 bakal terasa seperti anomali.  Arahnya juga kian tak jelas. Belum lagi alur cerita yang dibangun terkesan menjiplak, dimana sekumpulan anak-anak yang memiliki kekuatan luar biasa disatukan dalam sebuah sekolah khusus, bayangkan dengan film-film ini kisah-kisah seperti Chronicle (2012), I Am Number Four (2011), Sky High (2005), termasuk Percy Jakson dan Harry Potter.

Bagaimana mungkin seorang Rizal Mantovani yang menjadi simbol film-film berkualitas termasuk film Kuntilanak (2006) ‘dipaksa’ jadi sutradara Kuntilanak 3. Alurnya bahkan terkesan mengajak siapapun penontonnya; tua, muda, apalagi anak-anak untuk membandingkan dengan film-film berlatar serupa.

Kesan pertama ketika melihat trailer film ini bakal langsung ‘down’ apalagi jika membandingkan dengan dua film Kuntilanak sebelumnya, termasuk film-film kreatif besutan Rizal Mantovani yang lainnya.

Kuntilanak yang selama ini digambarkan sebagai makhluk berwujud perempuan dengan busana putih kumal, rambut awut-awutan dan wajah yang menyeramkan tak ubahnya Lord Voldemort yang melayang-layang dengan jubahnya yang hitam, bedanya Lord Voldemort botak maka sosok di Kuntilanak 3 rambutnya panjang.

Melihat scene demi scene dimana ada seorang anak berseragam sekolah dasar yang bisa-bisanya menyebut kata ‘freak’ kepada Nicole Rossi sang tokoh utamanya, itu terasa seperti keterlaluan, terlepas dari pengaruh negatif internet, rasanya untuk ukuran seorang anak sekolah dasar, istilah freak belum sampai menjangkau anak usia sekolah dasar.

Lucunya lagi, latar waktu yang digunakan di film Kuntilanak 3 terkesan absurd. Bayangkan, ada sekelompok anak yang memiliki kemampuan supranatural luar biasa dan orang-orang yang bisa terbang yang cenderung identik dengan kisah-kisah legenda maupun tokoh-tokoh kerajaan masa lampau, tapi disisi lain banyak pemeran dalam film ini yang juga memanfaatkan smartphone, termasuk bocah sekolah dasar yang sudah pandai menyebut freak.

Pada akhirnya, Kuntilanak 3 cuma sekedar mengalihkan genre dari dua film Kuntilanak sebelumnya yang menyasar segmen dewasa, maka Kuntilanak 3 lebih ke arah anak-anak. Selain itu, tak lebih dari sekedar sarana untuk menakuti anak kecil dengan memanfaatkan latar film-film sekelas Harry Potter maupun Percy Jackson.

Anda juga jangan berharap lebih dari film ini. Jangan pula memiliki ekspektasi yang lebih akan efek-efek green screen atau CGI layaknya Harry Potter. Anggap saja, film ini hiburan sekedar menghabiskan uang THR lebaran tanpa harus repot mengkerutkan kening untuk berpikir, alur, arah apalagi endingnya, cukup nonton saja!.

...

Kuntilanak 3; Ada Apa Dengan Rizal Mantovani?


Kuntilanak 3 yang dihiasi berbagai pemain berbagai latar usia, seperti Nicole Rossi, Andryan Bima, Ali Fikry, Sara Wijayanto, Aming Sugandhi, Zara Leola hingga Nafa Urbach ini, diawali dengan kesulitan Dinda (Nicole Rossi) untuk bisa hidup dengan normal layaknya anak-anak pada umumnya.

Dinda dikucilkan dan dibully oleh teman sekolahnya karena dianggap aneh (freak) karena kemampuan yang ia miliki.

Menyadari hal itu, Dinda ingin memiliki kemampuan untuk bisa mengendalikannya, sampai akhirnya ia menemukan informasi tentang keberadaan sebuah sekolah bernama Mata Hati yang menjadi sekolah sekaligus tempat untuk menampung anak-anak yang memiliki kemampuan khusus seperti Dinda.

Saat mendaftar di sekolah itu, Dinda disambut antusias oleh Baskara (Wafda Saifan) kepala sekolah Mata Hati, Mr. Bejo (Aming Sugandhi) dan Adella (Nafa Urbach).



Di sekolah ini, Dinda cepat beradaptasi karena lingkungan teman sekolahnya yang memiliki kemampuan yang sama dengannya, ia bahkan memiliki sahabat akrab yakni; Denis dan Uchi.

Tapi siapa sangka, ternyata ada bahaya yang mengintai di sekolah khusus tersebut, sehingga membuat Dinda bersama Kresna (Andryan Bima) dan Miko (Ali Fikry) berniat menyelidiki sekolah ini.

Terlebih lagi, ternyata di sekolah ini kerap kali terjadi kasus anak yang hilang tanpa ada kejelasan. Di sisi lain, Baskara yang melihat keistimewaan pada Dinda melaporkan kepada Eyang Sukma (Sara Wijayanto) sebagai pendiri dari sekolah Mata Hati.

Lantas bagaimana kisah selanjutnya? Apakah ada kaitan kasus kehilangan siswa sekolah Mata Hati dengan kuntilanak yang selalu mengikuti kemanapun Dinda pergi?

Kuntilanak 3 yang disutradarai Rizal Mantovani dan diproduksi MVP Pictures ini direncanakan akan tayang bersamaan dengan momen libur lebaran tanggal 30 April 2022 mendatang. (s.)

Posting Komentar

Terima kasih karena telah berkenan memberikan komentar yang membangun untuk blog ini

Lebih baru Lebih lama